Saturday, January 25, 2020

hujan dan kapital

at 1/25/2020
Semarang, 25 Januari 2020
16.29


Sebelum aku menuliskan ini, perasaan kekecewaan terhadap diri sendiri kian memuncak. Mungkin kurang tepat jika ku sebut dengan kekecewaan. Boleh saja dianggap sebagai bentuk ketidakpercayaan diri. Setiap kali mendekati (atau didekati?) dengan orang lain, aku selalu menakar tingkat ekspektasi. Sebisa mungkin untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi juga terlalu rendah. Kali ini, kepercayaan diri itu muncul seiring dengan ekspektasi ku yang sebenarnya biasa saja.

Baru saja aku menyadari, aku bukanlah apa-apa dibanding dia yang luar biasa.

16.10
Baru saja aku bercerita dengan diriku sendiri, berharap cerita itu sampai kepada Tuhan. Dalam sujudku, tak terasa air mata jatuh mengingat diriku yang sangat kecil, mengharapkan karunia Dia yang begitu besar. dia, yang sekarang mendekat, ku panjatkan dalam doaku kepada-Nya. tapi, semakin sering interaksi ku dgn dia, semakin aku menyadari bahwa aku tidak ada apa-apanya.


16.16
Mungkin resah yang menghampiri ku sejak tadi malam mengirimkan sinyalku kepada bunda. Pada akhirnya, saling memberi pesan pun terlaksana. dan tak pernah ku sangka, ini pertama kalinya, dia, bercerita dengan bunda. Ya. aku pun terheran-heran, apa yang terlewati, terjadi begitu saja. Inginku mengklaim apakah ini pertanda? 
Tapi aku tak ingin terburu-buru menafsirkan seperti itu. ada baiknya ku simpan dalam peti, lalu ku gantungkan ke bintang.


17.05
Hormon menjelang period, konflik kecil yang ku alami dgn sahabat, belum terselesaikannya urusan ku dgn individu lain, serta harapan yang kadang naik turun dgn dia, membuat suasana hati dua hari ini cukup berantakan. 
 

r e g e n b o g e n Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review